Sumber Gambar : Pinterest |
dari atas puncak bukit yang tinggi,
kubekap raga sendiri,
begitu dingin udara pagi,
dan belum juga muncul gurat sinar mentari.
dari kejauhan terlihat begitu rapi,
sekian hektar hamparan padi.
ditengahnya ada gubug reyot yang mini.
terlihat terasing dan begitu sepi,
siapa yang sudi?
untuk jadi seorang penghuni.
ah, kamu juga tidak peduli.
dari jangkauan ilusi,
kuhitung bintang jatuh berkali-kali,
hingga genap sudah metode hitungan jemari.
Kamu begitu percaya diri.
berikrar kita ini akan abadi.
tetapi kamu tak kunjung kemari,
dengan ribuan rasi yang kamu lewati.
Sedikit terpaksa, ku titip salam pada ibu pertiwi,
selepas kutemukan raganya menjauh, pergi.
membawa hati, tapi tidak kembali.
Komentar
Posting Komentar