Langsung ke konten utama

Candu

Source : Pinterest


siapa yang jadi candu

di sela malam menuju minggu,
ditemani seduhan kopi kesukaanmu,
lirik lagu sendu yang semakin syahdu,
saat kamu nyanyikan bersama idolamu,
atau karena ada seseorang berdiri di sebelahmu.

aku atau kamu
tidak ada yang pernah tau.
kata - kata yang terbesit di benakku,
adalah caraku mengabadikan bayangmu.

meski potrait foto nuansa abu-abu,
hasil tangkapan dari lensa kameramu.
juga tercipta tanpa malu-malu dan ragu.

pelan pelan ku simpan senyummu,
di dalam tas selempang buluk favoritku,
kuambil dari persimpangan dan redupnya lampu.

lalu ku tulis satu bait kalimat dalam buku harianku.
setidaknya nanti ada yang bisa menjelaskan untukmu : waktu.

pukul satu pagi,
seseorang yang datang tanpa permisi,
tanpa ucapan selamat tinggal baru saja pergi,

meski hanya bayang-bayang yang mengisi,
tak ada yang berhak mengungkitnya kembali.
meski ufuk timur menyeruak dengan aroma pagi
yang dibalas dengan pahitnya hidup penuh filosofi.

aku atau kamu
bukanlah pelaku
bukan pula yang menjadi candu
sebab tak ada yang pandai meramu,

termasuk pertemuan kita kala itu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebentar

Aku bilang tunggu sebentar. Kita sedang tak saling mengejar. Kita juga tak sedang asik berkelakar. Katamu kau tak suka sesumbar. Begitu urusanmu dan minuman di bar. Atau tentang mengapa matamu selalu berbinar. Kau juga tak suka hingar bingar. Tak peduli dengan berita yang tersebar. Atau karena pasangan yang baru saja bubar. Lalu aku sibuk merapal ikrar, di tengah pulau dan terdampar. Cinta ini kau bilang harus dibayar. Dengan setengah mendesak dan tak sabar. Aku bilang tunggu sebentar. Kamu dan fantasimu yang liar. Namun jauh dari caraku bernalar. Begitu pula pandanganku membuyar.

Liburan.

sumber gambar : raya pos siapa pembenci liburan? semua sarana diwarnai kepadatan. orang - orang membentuk kerumunan, di stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, disibukkan jam keberangkatan dan kedatangan.  dan ruas jalan tidak pernah lepas dari bumbu kemacetan. hanya pada saat liburan. akan ada kelipatan setiap antrean. beramai - ramai membuat keributan. semua orang berduyun - duyun mencari hiburan. saat berhasil rebutan, dengan souvenir kesukaan. akan menjadi sesuatu yang membanggakan. kau akan terus bersenggolan, dengan orang asing yang berpapasan. lalu kau akan dengar teriakan, tukang becak yang tidak diberi jalan, dan pedagang yang sedang berjualan. kaum lanjut usia mulai kelelahan, berjalan menuju parkir kendaraan. anak kecil meronta tentang mainan, yang dijual pedagang pinggir jalan. tidak akan yang mempermasalahkan, tentang jumlah rupiah yang dikeluarkan. begitulah liburan. yang digadang melepas kepenatan. j...

Fatamorgana

Sumber : Pinterest Sudah cukup lama, dua pasang mata, ingin berbicara, dalam sebuah bahasa. Seolah menuai cerita, bahwa dunia ini fana, dan tidak ada apa-apa. Tak banyak kata, yang diselipi makna. Pukul satu malam. Begitulah janji itu terbungkam. Lampu kamar kian temaram, Dan ia masih saja terdiam, Asyik dengan deret kalimat yang terpendam. Dua pasang mata itu tak kunjung terpejam. Katanya dunia ini terlalu kejam, Usai kulihat tubuhnya penuh lebam. ia tak pernah berhenti, menciptakan beragam ilusi. Lalu menuai inspirasi, tanpa sebuah selebrasi. Entah apa yang ia cari, kutemui ia berjalan kesana kemari, lagi-lagi hanya seorang diri, di setiap percakapan dini hari. apakah kita punya luka yang sama? apakah kita membaca halaman buku yang sama? apakah kita menghafal lirik lagu yang sama? apakah kita punya kesamaan tanpa aba-aba? Dari jauh, Terlihat jelas raganya masih utuh, Meski jiwanya tinggal separuh, Tak ada yang berani menyentuh. ...