Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Lampu Sorot

lampu sorot memecah kegelapan, berhasil menyibak tirai keheningan. tak ada kursi kosong di tengah pertunjukan. lalu kau temui setiap baris yang dipenuhi pasangan. hujan tak kunjung mereda, seirama lagu yang memecah suasana, senada percakapan yang diselingi tawa, namun tak berhenti memainkan prasangka.  sesekali kau amati pasangan di depan, saat penyanyi menyanyikan lagu kebanggaan, namun mereka justru larut dalam keterdiaman. sementara lampu sorot tak kunjung menangkap kemesraan. kita lebih sering menyaksikan, gelagat orang yang berseliweran, mengusik setiap hal yang beradu di pikiran  kita tak sempat membuat rekaman, tentang perbincangan di bawah rintik hujan. kita lalu kembali, saat hari telah berganti, berdiri di atas kaki sendiri,  meski tak sempat mengucap selamat pagi.

Gurat Sembilu

sebuah karya yang dipajang pada ARTJOG9 di ambang pintu, kehadiran adalah janji yang membeku, tapi aku tak pernah luput menghitung hari yang berlalu. akan kau temukan sendu, dari balik gurat bola mataku, yang berhasil menghabiskan pilu. di dalam ruang tamu, tidak ada berkas foto jaman dahulu, sebagai satu kebanggan saat masuk rumahku, tidak ada senyum dalam figura seperti milikmu. sebagai bentuk keabadiaan satu keluarga pada waktu. aku tak sempat memanggil ayah ibu, untuk sekedar berfoto bersamaku dan adikku, sebelum keduanya memutuskan kabur dalam ingatanku. waktu pergi begitu saja menjauhi kelabu. aku dan adikku - dalam gubug kecil milik kakekku. kucoba menemui ibu, di ujung telepon kusembunyikan haru. kemana perginya ayahku? apa mereka akan menemuiku? diatas kuburanku? tanyaku -- selalu. aku masih terus menunggu. sosoknya ada di sampingku. demikian realita menghantamku. tidak ada aku, dan juga adikku, dalam diri ibu dan ayahku. ah bukan begit