sebuah karya yang dipajang pada ARTJOG9 |
di ambang pintu,
kehadiran adalah janji yang membeku,
tapi aku tak pernah luput menghitung hari yang berlalu.
akan kau temukan sendu,
dari balik gurat bola mataku,
yang berhasil menghabiskan pilu.
di dalam ruang tamu,
tidak ada berkas foto jaman dahulu,
sebagai satu kebanggan saat masuk rumahku,
tidak ada senyum dalam figura seperti milikmu.
sebagai bentuk keabadiaan satu keluarga pada waktu.
aku tak sempat memanggil ayah ibu,
untuk sekedar berfoto bersamaku dan adikku,
sebelum keduanya memutuskan kabur dalam ingatanku.
waktu pergi begitu saja menjauhi kelabu.
aku dan adikku - dalam gubug kecil milik kakekku.
kucoba menemui ibu,
di ujung telepon kusembunyikan haru.
kemana perginya ayahku?
apa mereka akan menemuiku?
diatas kuburanku?
tanyaku -- selalu.
aku masih terus menunggu.
sosoknya ada di sampingku.
demikian realita menghantamku.
tidak ada aku,
dan juga adikku,
dalam diri ibu dan ayahku.
ah bukan begitu.
aku adalah masa lalu.
yang hidup dan bertahan pada sembilu.
Komentar
Posting Komentar