dijejak rindu, dirantai waktu, kita sama-sama tidak tau. kupengang erat foto kita dulu. hanya ini yang tersisa darimu. aku selalu tersenyum konyol, begitu juga kamu. kita tak pernah terlihat normal, begitu celetukku. tawa kita selalu sama. obrolan kita selalu senada. garis impian kita selalu berbeda. begitukah kita? kamu pernah mantap berkata, kita ini adalah satu jiwa, yang menyimpan cita, cinta, dan asa, seperti doa. begitukah kita? suatu ketika, ruang dimana kita menghabiskan waktu bersama, terasa begitu hampa. nyaris seperti tak ada sisa. aku memandangi ruangan itu berkali-kali. aku rutin berkunjung ruangan itu berkali-kali. berharap kamu juga melakukan itu berkali-kali. tapi aku tak pernah mendapati jawaban. dimana hilangnya kenangan? sesekali kukirim pesan, kepada jemari-jemari Tuhan. aku iseng menunggu balasan, tapi kamu terdiam dengan kesibukkan. aku senang melihatmu baik, lebih baik, dan selalu baik-baik. aku senang mencerca tawamu, berh
deretan kata yang tidak diucapkan