tak ditemukan titik kerinduan,
tidak juga kata maaf yang diselipkan,
sosoknya terkemas rapi dalam kepergian.
ia terus berkeliaran,
menggugah setiap kenangan.
ia tak kuasa menulis pesan,
tidak juga kata maaf yang diselipkan,
sosoknya terkemas rapi dalam kepergian.
ia terus berkeliaran,
menggugah setiap kenangan.
ia tak kuasa menulis pesan,
setiap kata seakan tak terbantahkan.
ia selalu mencari persinggahan,
memaksa tuan rumah memperilakan.
kereta membawa raganya lebih jauh,
sesekali meraba peta dalam atlas lusuh,
tak peduli berapa kilometer yang harus ditempuh.
hingga sampai pada tujuan,
tersebar banyak lambaian tangan,
yang menyambut kedatangan,
diliputi kehangatan,
penuh kesederhanaan,
saat menafsikan kehidupan.
lalu ia hanya perlu terus berjalan,
tanpa perlu menyalahkan keadaan.
ia selalu mencari persinggahan,
memaksa tuan rumah memperilakan.
kereta membawa raganya lebih jauh,
sesekali meraba peta dalam atlas lusuh,
tak peduli berapa kilometer yang harus ditempuh.
hingga sampai pada tujuan,
tersebar banyak lambaian tangan,
yang menyambut kedatangan,
diliputi kehangatan,
penuh kesederhanaan,
saat menafsikan kehidupan.
lalu ia hanya perlu terus berjalan,
tanpa perlu menyalahkan keadaan.
Komentar
Posting Komentar