untuk menghibur diri,
kau sambangi kedai kopi.
bersama dengan pujaan hati.
tanpa kau sadari,
ada yang pelan - pelan mengamati,
mengumpulkan kata - kata penuh arti,
setiap kalimat tersimpan begitu rapi.
meski kau mencari,
dimana ia bersembunyi,
meski kau coba mengerti,
kau tidak akan berhasil memahami.
usai kata dikebiri,
akan segera diakhiri,
setiap bait - bait puisi,
yang menumpuk banyak ilusi,
sebagai atas nama bermacam intuisi.
puisi telah mati.
tanpa setitik empati,
yang membawa tubuhmu sendiri,
sekedar mengundangmu - kemari,
pada pukul dua dini hari,
dengan sebuah janji.
bersama dengan pujaan hati.
tanpa kau sadari,
ada yang pelan - pelan mengamati,
mengumpulkan kata - kata penuh arti,
setiap kalimat tersimpan begitu rapi.
meski kau mencari,
dimana ia bersembunyi,
meski kau coba mengerti,
kau tidak akan berhasil memahami.
usai kata dikebiri,
akan segera diakhiri,
setiap bait - bait puisi,
yang menumpuk banyak ilusi,
sebagai atas nama bermacam intuisi.
puisi telah mati.
tanpa setitik empati,
yang membawa tubuhmu sendiri,
sekedar mengundangmu - kemari,
pada pukul dua dini hari,
dengan sebuah janji.
Komentar
Posting Komentar