Ada yang memaksa kita bersidekap,
diantara malam yang semakin membekap.
setiap nyala dari satu puntung,
adalah sebuah semangat dari jiwa - jiwa yang terasa buntung.
Senyum itu tersungging penuh singgung,
bersamaan hembusan asap sigaret yang menguak bersama sesak.
setiap nyala dari satu puntung,
adalah sebuah semangat dari jiwa - jiwa yang terasa buntung.
Senyum itu tersungging penuh singgung,
bersamaan hembusan asap sigaret yang menguak bersama sesak.
Setiap senti puntung rokok adalah sebuah nafas
yang telah lelah mencari celah.
yang telah lelah mencari celah.
Puntung rokok favorit dari warung yang irit,
menjadi potret yang tak pernah berhenti berdalih,
atas apa yang selama ini telah kau pilih.
sigaret itu tak pernah terasa habis,
meski oksigen yang kau hirup menipis,
meski racunnya merasuk lebih dalam,
kita sama - sama menjadi pasif dalam diam.
asap dan abu dari sigaret
tak pernah luput dari suatu penat,
hingga menyulut banyak debat.
tapi semuanya masih sama - sama memegang puntung rokoknya,
masih mendamba harapan,
meski terlahir dalam penderitaan.
tapi semuanya percaya,
semesta pandai memaafkan
dan memberi balasan
pada waktu yang tak pernah bisa disalahkan
bahkan dengan satu slop sigaret kesukaan.
kita sama - sama menjadi pasif dalam diam.
asap dan abu dari sigaret
tak pernah luput dari suatu penat,
hingga menyulut banyak debat.
tapi semuanya masih sama - sama memegang puntung rokoknya,
masih mendamba harapan,
meski terlahir dalam penderitaan.
tapi semuanya percaya,
semesta pandai memaafkan
dan memberi balasan
pada waktu yang tak pernah bisa disalahkan
bahkan dengan satu slop sigaret kesukaan.
Komentar
Posting Komentar