Rindu itu kembali membelenggu jiwa - jiwa yang tandu.
Sudah bosan diterpa omong kosong penantian,
bersemayam di ujung malam, hingga hanya air mata yang membungkam.
Di ujung cakrawala,
dua manusia bersendau gurau mengingat mimpi selagi bersimpuh janji.
terdengar manis, atau bahkan miris.
dua manusia yang sama - sama sedang mengarang cerita,
cerita dengan suka tanpa duka untuk mewujudkan asa.
keduanya tersenyum sembari seringkali terkekeh.
entah karena tidak juga saling ngeh,
atau memang sedah ada yang eh.
sementara itu,
penikmat lara sedang duduk bersila di sebrang dua manusia.
sambil terus menghidupkan puntung rokok dengan stok satu slop.
terdengar gila?
sama sekali tidak.
penikmat lara tau, dua manusia itu belum saatnya jatuh.
penikmat lara tau, dua manusia itu belum berjalan jauh.
penikmat lara tau, dua manusia itu hanya sedang berteduh.
berteduh dari embel - embel perasaan terenyuh.
hidup dua manusia itu berkisar dari peredaran asap rokok penikmat lara.
hidup yang keseluruhan bermain dalam jarum waktu.
seakan mampu ditepis dengan kepercayaan,
seakan mampu ditebas hanya dengan cerita penuh karangan,
seakan mampu digilas dengan asa yang bertebaran
hanya demi ilusi yang terdengar banyak harmonisasi.
dalam semesta yang hanya sementara.
Komentar
Posting Komentar