Keluarlah, wahai pemuda!
Jejakmu kini telah tercium
Namun semangatmu mendadak terkulum
terhempas tak manis di kurikulum.
Sekali lagi, Pemuda!
Apa kau tak mendengar?
jeritan kepedihan yang menggelegar?
dari kalangan yang gulung tikar.
Hai, Pemuda!
Jeritan rakyat kecil yang meronta
kembali berteriak mengintai kata
yang membesit debu di pelupuk mata.
Pemuda dan He, Pemuda!
Tuli, kau?
Bisu, kau?
Bungkam saja terus
hingga hatimu luluh tergerus
Dimana, Engkau?
Menunggu dalam gubugmu
diam terbelenggu
dari intaian tuntutanmu
membasuh diri dalam sendu.
Komentar
Posting Komentar