Namanya senja.
Nama yang bagus bukan?
Senja bersua pada mentari, melambaikan tangannya dan melepas kepergiannya di ujung cakrawala.
Senja menjemput rembulan, menjamunya kemudian menyambut dengan sendu.
Setelah personil dewi malam lengkap, senja kembali menyembunyikan diri.
Di kawasan lintang sekian dan keadaan horizontal sekian,
senja kembali tak nampak.
Siapa yang tau?
Di bawah naungan senja, kedua bocah itu berjalan beriringan melintasi rel kereta api.
Di bawah naungan senja, kedua bocah itu saling berceloteh, bercerita, dan menumpahkan tawa mereka.
Di bawah naungan senja, kedua bocah itu bernyanyi sembari mengisi sela jemari mereka yang kosong.
Di bawah naungan senja, kedua bocah itu bersepeda menyusuri perkotaan dan terhenti kelaparan.
Kedua bocah itu mencari arah, melintasi aral hingga terhenti di altar.
Saat mereka dewasa kelak,
Masihkah mereka sempat mengingat senja?
Masihkah mereka sempat mengindik malu dari balik jendela untuk melihat guratan oranye yang lama-lama tak setegas dahulu.
Dahulu, sebelum akhirnya hanya senja
Yang menjadi saksi bisu canda dan tawa yang terhambur di jalanan.
Yang menjadi saksi bisu tersulutnya amarah hingga ego menang telak.
Yang menjadi saksi bisu tangis yang tercipta di ujung cakrawala
Yang menjadi saksi bisu tragedi hilangnya kasih diantara mereka
Dan yang menjadi saksi bisu, terhembusnya angin malam yang dingin di antara pelarian keduanya.
Suatu malam dimana mereka telah dewasa,
Malam itu mereka berdua terjaga, tak memejamkan mata.
Jarak mereka tak sedekat dulu, terbelah lautan samudra, terpisah benua.
Aroma kafein dan nikotin beradu dan menyeruak perlahan.
Menembus dalam khrah pakaian yang mereka kenakan.
Keduanya mendamba purnama dan mengadu pada rembulan,
Salah siapa apabila kini hanya mampu merengkuh dinginnya angin malam?
Salah siapa apabila kini hanya mampu merapikan kenangan yang retak dihantam gengsi?
Salah siapa apabila kini hanya mampu jatuh cinta dibalik topeng?
Lantas, pada akhirnya salah siapa apabila kini mereka hanya saling mendekap dalam doa?
Salah senja?
Komentar
Posting Komentar