Rembulan mengambil posisi di tengah Peraduan
memberi surat pengaduan
atas nama kemanusiaan.
Surat pengaduan kepada Tuan
yang tidak ingin memberikan pengakuan,
bahkan satu kalimat berisi penjelasan,
kepada waktu
yang ingin selalu ditunggu.
Pukul dua belas malam, lampu kota telah padam
Secangkir kopi masih tersedia,
Surat pengaduan kepada Tuan
yang tidak ingin memberikan pengakuan,
bahkan satu kalimat berisi penjelasan,
kepada waktu
yang ingin selalu ditunggu.
Pukul dua belas malam, lampu kota telah padam
Secangkir kopi masih tersedia,
sebab segelintir manusia masih terjaga.
sebab Rembulan masih ingin menjaga.
Sementara, di balik tirai - tirai kegelapan,
Rembulan masih membuat kegaduhan di tengah Peraduan
lewat temaramnya sinar di atas jembatan
menyebar benih kenangan
di sepanjang jalan.
Semalam,
Rembulan mencemaskan datangnya pagi,
sebagai tanda Peraduan kembali menutup diri,
enggan diberi janji
bahkan sekedar untuk berbasa - basi.
Komentar
Posting Komentar